Tim Hibah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Optimalisasi Gagah Bencana Program Studi (Prodi) Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar serangkaian program kerja Optimalisasi Gagah Bencana sebagai upaya dalam mengurangi resiko bencana erupsi gunung merapi yang berbasis pada partisipasi masyarakat Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten. Seluruh kegaitan dan program kerja Hibah MBKM Proyek Desa ini dilakukan selama 5 bulan yaitu Februari hingga Juni 2024
Diketuai oleh Ahmad Rondi, Tim Hibah MBKM Optimalisasi Gagah Bencana ini terdiri dari 10 mahasiswa, diantaranya yaitu Ahmad Rondi, Anakita Sascha Aurora Jasmine, Aslam Abdullah Arif, Ladyva Laudya Susanto, Nadya Putri Fitriani, Rizqi Amaliyatun Nisa, Upik Cahyaningrum, Wahyu Triadi, Windi Azizah dan Yovina Lestari Santoso. Dalam pelaksanaan Hibah MBKM Proyek Desa ini dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan 1 dan 2 yaitu Ibu Dr. Pipit Wijayanti S.Si., M.Sc dan Ibu Dr. Rita Noviani S.Si., M.Sc.
Kegiatan Simulasi Erupsi Merapi dilakukan pada hari Senin 27 Mei 2024 di SD NEGERI 1 BALERANTE. Kegiatan ini menghadirkan narasumber ahli dibidang mitigasi bencana yaitu BPBD Kabupaten Klaten Bapak Sri Yuwana Haris Yulianta. S.T., M.T. dan staff. Peserta dari kegiatan ini adalah Seluruh Siswa SDN 1 BALERANTE yang berjumlah 57 siswa beserta Bapak dan Ibu Pengajar yang berjumlah 10 orang.
Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja inti dari rangkaian kegiatan Hibah MBKM Proyek Desa Balerante, Program ini memiliki tujuan utama sebagai pelatihan dan pemahaman kepada siswa dan guru ketika terjadinya bencana erupsi gunung merapi yang dapat datang kapan saja. Kegiatan Simulasi Erupsi dipilih sebagai salah satu upaya penting dalam evakuasi bencana erupsi. Setelah dilakukan survei dan wawancara kepada Perangkat Desa, Masyarakat dan Staf Pendidik di Desa Balerante didapatkan informasi bahwa SDN 1 Balerante merupakan lembaga yang rawan akan erupsi merapi, mengapa demikian? Hal tersebut didasarkan atas 3 point penting, yaitu Lokasi, dimana SN 1 Balerante berada di Dusun Balerante Rt 07 yang merupakan daerah bagian atas dimana dusun ini hanya berjarak 3 KM dari puncak kawah merapi, bahkan dari jalan depan sekolah ini saja kita bisa melihat jelas kawah gunung merapi, point kedua adalah siswa SD merupakan salah satu kelompok rentan bahaya erupsi bersama lansia, balita, difabel dan ibu hamil.
Point ketiga, menurut keterangan salah seorang staf BPBD, pada erupsi terakhir tahun 2020 Para staf pengajar mengalami kepanikan ketika tiba-tiba erupsi merapi terjadi, sehingga diputuskan waktu itu, seluruh siswa dipulangkan kerumah masing-masing. Sebagian siswa yang lokasi rumahnya berada di area atas SD kembali ke rumah, sedangkan orang tua mereka evakuasi mandiri ke arah bawah, sehingga banyak kemungkinan terburuk dapat terjadi. Dari pengalam tersebut, diharapkan kegiatan simulasi ini dapat menjadi pengurangan resiko korban bencana erupsi merapi.
Kegiatan Simulasi Erupsi Merapi ini menekankan pada pemberian materi dan pemahaman oleh pihak BPBD kepada Guru dan siswa, kegiatan ini dilaksanakan pada 2 ruang kelas yang berbeda, ruang kelas 2 untuk guru dan ruang kelas 1 untuk siswa. Pemberian materi dan pemahaman mengenai erupsi merapi pada siswa SD N 1 Balerante dilakukan melalui power point menarik mengenai sebelum, saat dan sesudah erupsi, kemudian dilanjutkan dengan menonton animasi erupsi gunung api dan video dongeng BNPB yang mengisahkan sekumpulan hewan yang hidup di area gunung yang harus segera menyelamatkan diri karena akan terjadi erupsi, setelah itu pada sesi akhir, siswa diberi gambaran umum cara sebuah gunung ketika erupsi mengeluarkan lava dengan menggunakan diorama gunung merapi. Dengan berbagai media yang menarik dan mudah dipahami siswa itu diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan siswa SDN 1 Balerante dalam menghadapi erupsi gunung merapi yang ada di lingkungan mereka, sedangkan guru diberikan materi dan pemahaman bagaimana menghadapi situasi erupsi untuk menyelamatkan diri dan siswa.