Pernahkah Anda membayangkan berlibur di desa yang jauh dari keramaian kota, dikelilingi oleh panorama alam yang indah dan budaya yang kaya? Jika ya, Desa Berjo adalah jawabannya! Terletak di lereng Gunung Lawu, Desa Berjo menawarkan pengalaman wisata yang tak terlupakan dengan perpaduan sempurna antara keindahan alam dan kekayaan budaya.
Desa Berjo terletak di lereng gunung Lawu Provinsi Jawa Tengah yang termasuk di Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Desa Berjo berada pada ketinggian ±1.500 mdpl, dengan suhu udara rata – rata 22 °C hingga 32 °C. Jarak Desa Berjo dari pusat Kabupaten Karanganyar adalah ± 18 km, sedangkan dari pusat Pemerintahan Kecamatan Ngargoyoso yaitu 5 km. Desa Berjo memiliki 6 Dusun meliputi Dusun Berjo, Dusun Tagung, Dusun Tlogo, Dusun Gandu, Dusun Tambak, dan Dusun Gero. Desa Berjo menjadi Desa Wisata hal ini didasari oleh sumber daya alam yang tersimpan di Desa Berjo yang berdaya untuk mengembangkan dan memaksimalkan potensi alamnya.
Dalam bidang pariwisata, Desa Berjo sudah menerapkan empat unsur yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Strategi menarik wisatawan melalui pemenuhan unsur Attraction (Daya Tarik), Accessibility (Aksesibilitas), Amenity (Fasilitas) dan Ancillary (Kelembagaan Pendukung). Dengan Pemenuhan unsur tersebut diharapkan mengembangkan pariwisata di Desa Berjo secara berkelanjutan dan memberikan manfaat kepada semua pihak.
Desa Berjo memiliki berbagai macam wisata alam, seperti contohnya air terjun yang terkenal dengan nama Air Terjun Jumog dan Telaga Madirda yang berasal dari sumber mata air yang tidak pernah surut dengan status tanah khas desa. Air Terjun Jumog tidak hanya menyuguhkan keindahan alamnya saja, selain menjadi spot foto yang menarik bagi pengunjung akses menuju air terjun Jumog sendiri sangat mudah. Wisata air terjun ini juga ramah bagi disability, sehingga tidak perlu khawatir untuk mengajak orang tersayang yang memiliki kebutuhan khusus untuk melihat pemandangan Air Terjun Jumog. Tidak hanya menyajikan wisata alam saja melainkan juga terdapat wisata yang sengaja dibuat seperti pembuatan wisata yang berisikan para pelaku UMKM yang berasal dari Desa Berjo. Dan dari objek wisata yang telah berdiri ini, juga menguntungkan atau membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar. Menurut Bapak Larno selaku Dirut BUMDES Desa Berjo mengatakan bahwa “yang bekerja sebagai pengelola wisata adalah warga Desa Berjo sebagai upaya pemberdayaan masyarakat desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.”
Objek wisata lainnya yang terdapat di Desa Berjo yaitu Tenggir Park dan TAHURA (Taman Hutan Raya) KGPAA Mangkunegoro I. Objek wisata Tenggir Park dikelola oleh investor swasta yang bekerja sama dengan pihak TAHURA. Tenggir Park, sebuah destinasi wisata alam di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, kembali dibuka dengan nuansa baru. Pengelola Tenggir Park menambah sejumlah wahana baru di antaranya Tenggir Glamping serta Coffee and Eatery. Pengunjung bisa menikmati sensasi menginap di tengah hutan. Udara nan sejuk pegunungan dengan kawasan hutan rakyat yang masih asri menambah kesyahduan tersendiri. Pengunjung disuguhi suasana sejuk ditambah wahana yang menantang adrenalin dengan berjalan di atas jembatan layang. Kemudian ada spot foto cantik nan instagramable. Tahura merupakan wisata ekoturisme dan konservasi lingkungan yang dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah. Pengunjung dapat memanfaatkan area alami yang terkemas kegiatan perkemahan, wisata jalan kaki, bermain di air terjun dan meneliti ragam satwa dan hutan alam.
Selain dari hal pariwisata, Desa Berjo memiliki hal menarik lainnya yakni di Desa ini juga memiliki beberapa situs budaya di Desa Berjo seperti Situs Planggatan, Candi Sukuh dan juga Watu Bonang. Candi Sukuh dan Situs Planggatan merupakan beberapa peninggalan Kerajaan Majapahit. Pembangunan Candi Sukuh dilakukan sekitar abad ke-15 atau saat Ratu Suhita berkuasa dengan memiliki gaya arsitektur yang unik dan menggambarkan keberagaman kepercayaan dengan latar belakang agama Hindu. Sedangkan Situs Planggatan memiliki latar belakang agama Hindu, karena terdapat relief Ganesa dan temuan lepas berupa lingga-yoni serta bokor batu tempat sesaji. Salah satu ikon situs yang jarang terdengar oleh masyarakat luar yang dimiliki oleh Desa Berjo yaitu Situs Watu Bonang. Watu Bonang sendiri berada pada dusun Tlogo yang letaknya di antara 2 bukit tinggi, Watu Bonang sendiri ialah sekumpulan batuan dengan bentuk gamelan atau bonang. Kebudayaan lainnya di Desa Berjo ada beberapa macam punden yang dimiliki oleh setiap dusun berbentuk pohon besar maupun bentuk batu.