FKIP – Tim Hibah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar kegiatan sosialisasi mengusung tema “Optimalisasi Gagah Bencana sebagai Upaya Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Merapi Berbasis Partisipasi Masyarakat”. Kegiatan tersebut digelar pada Senin (27/5/2024) di SD Negeri 1 Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.
Kegiatan ini diketuai oleh Ahmad Rondi. Tim Hibah MBKM Desa Balerante ini terdiri dari 9 anggota. Kesembilan anggota tersebut adalah Anakita Sascha Aurora Jasmine, Aslam Abdullah Arif, Ladyva Laudya Susanto, Nadya Putri Fitriani, Rizqi Amaliyatun Nisa, Upik Cahyaningrum, Wahyu Triadi, Windi Azizah, dan Yovina Lestari Santoso. Dalam melaksanakan serangkaian program kerja tersebut, mereka dibimbing oleh 2 dosen pembimbing lapangan (DPL), yakni Dr. Pipit Wijayanti S.Si., M.Sc dan Dr. Rita Noviani S.Si., M.Sc.
Kegiatan ini merupakan program kerja unggulan Tim MBKM Desa Balerante. Tujuan dari program kerja ini adlah memberikan sosialisasi terhadap tenaga pendidik dan staff sekolah untuk menyelamatkan peserta didik saat terjadi bencana erupsi gunung merapi.
Kegiatan ini menghadirkan pemateri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten yang diwakili oleh Sri Yuwana Haris Yukiyanta S.T.,M.T serta Catur. Kegiatan diikuti oleh siswa, tenaga pendidik dan staf sekolah SD Negeri 1 Balarante.
Sosialisasi kepada rekan-rekan guru dilakukan dengan melakukan pemberian materi kepada guru-guru SD N 1 Balerante oleh pemateri dari BPBD. Guru-guru SD N 1 dikumpulkan di ruang kelas 2. Kegiatan awal dilakukan dengan sambutan serta pemberian vandel kepada pihak instansi SD N 1 Balerante dan Pihak instansi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten. Selanjutnya dilanjutkan dengan pemberian materi dan sesi tanya jawab.
Dalam kegiatan sosialisasi dan simulasi Haris selaku pemateri mengatakan bahwa tenaga pendidik tetap menerapkan EWS atau Eling, Waspodo, lan Siogo ( Ingat, Waspada, dan Siaga). Ia juga mengharapkan tenaga pendidik tetap tenang apabila terjadi bencana dan dapat mengkondisikan para siswa agar tidak panik. Dalam hal ini sekolah sudah bekerja sama dengan OPRB (Organisasi Pengurangan Risiko Bencana) Desa Balerante sehingga apabila terjadi bencana maka akan lebih terkordinir dan siap.
Sementara itu, siswa-siswi dikumpulkan di kelas 1. Siswa-siswi yang mengikuti kegiatan adalah siswa-siswi kelas 1 hingga kelas 6. Kegiatan diawali dengan pemberian mteri terkait pengertian bencana dan gunung merapi oleh mahasiswa KKN. Selanjutny siswa juga diajak menonton bersama video kebencanaan dan potensi desa Balerante.